Proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan mengelola sumber daya dengan rencana waktu dan sejumlah biaya sehingga dapat menghasilkan suatu benefit.
Maka dari itu diperlukan suatu evaluasi baik mengenai yang memperhitungkan waktu, biaya, dan benefit baik ketika sebelum proyek berjalan maupun setelah proyek berjalan.
Pengertian Evaluasi Proyek
Evaluasi Proyek merupakan suatu kumpulan kriteria untuk menganalisa dan membantu memutuskan pemilihan investasi dari berbagai alternatif yang didapatkan.
Jenis Analisa
Analisa suatu proyek dapat dilakukan dengan 2 cara
1. Analisa Finansial yaitu analisa yang dilakukan untuk kepentingan individu atau lembaga yang menanamkan modal dalam suatu proyek/usaha. Contoh : dalam Pembagunan Pemukiman yang dulunya adalah sawah, maka Analisa Finansial digunakan untuk menghitung apakah layak bila dijadikan pemukiman yang dilihat dari segi finansial.
2. Analisis Ekonomi yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui apakah perekonomian masyarakat luas juga mendapatkan manfaat suatu proyek.
Kriteria Investasi
Metode yang dapat dipakai untuk menganalisa biasa disebut Kriteria Investasi. Kriteria Investasi terdiri dari NPV ( Net Present Value ) , Net B/C (Benefit/Cost), , IRR dan Payback Period.
1. NPV (Net Present Value)
Net Present Value adalah Nilai uang mendatang yang ditimbulkan oleh penanaman modal. NPV ini merupakan pengurangan pendapatan oleh biaya yang nantinya dikalikan dengan Discount Factor tahun tertentu. Secara Matematis NPV dapat dihitung menggunakan rumus
Indikator sebuah proyek itu layak adalah apabila NPV bernilai positif (NPV > 0) maka layak untuk dijalankan. Apabila bernilai negatif (NPV<0) maka proyek tidak layak untuk dijalankan. NPV lebih dari 0 disini berarti jumlah benefit yang kita dapatkan pada saat yang akan mendatang ialah positif (atau untung) bukan impas maupun rugi.
2. Net B/C Ratio
Net Benefit Cost Ratio adalah Rasio yang diperoleh dari perbandingan benefit dan cost, yang tujuannya ialah mengetahui perbandingan antara jumlah biaya yang dikeluarkan pada suatu usaha terhadap manfaat yang akan diterima.
Indikator suatu proyek layak ialah Net Benefit Cost Ratio dalah rasio yang diperoleh sebesar lebih dari 1, sebaliknya apabila rasio lebih kecil dari pada 1 maka usaha/proyek tersebut tidak layak digunakan. Jika hasil Net Benefit Cost Ratio lebih dari 1 maka bisa dikatakan bahwa kita mendapatkan benefit lebih dari 1 apabila mengeluarkan 1 Cost, maka apabila kurang dari 1 atau 0 usaha kita tidak menimbulkan benefit.
3. IRR (Internal Rate of Return)
IRR ialah tingkat suku bunga maksimum yang dapat mengembalikan biaya - biaya yang telah diinvestasikan. IRR dapat ditentukan melalui 2 tahapan , pertama cari terlebih dahulu pada bunga berapa NPV menandakan minus (atau rugi), kedua masukkan rumus berikut :
Indikator IRR ialah suatu proyek dikatan layak apabila IRR lebih besal dari pada tingkat suku bunga usaha di tahun tersebut dilakukan. Sebaliknya apabila lebih kecil maka proyek tersebut dianggap tidak layak.
4.Payback Period
Payback Period adalah kriteria suatu proyek dimana menghitung berapa periode hingga benefit mampu menutupi cost yang dikeluarkan. Perhitungan suatu payback period dapat dilakukan menggunakan rumus berikut :
Untuk indikator suatu usaha tersebut layak ialah hasil dari Payback Period lebih kecil daripada umur Usaha atau Proyek yang direncanakan. Jadi bisa dikatakan bahwa proyek tersebut membuahkan hasil yang mampu menutpi cost sebelum umur proyek tersebut berakhir atau mendekati akhir.
Sumber :
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/ekotek/Minggu_11/M11B1.htm (diakses tanggal 16 Maret 2017)
Khotimah Khusnul,(2014). "Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Bambu". Jurnal Ilmu Kehutanan. Vol 8.