Rabu, 15 Maret 2017

Analisis Kelayakan Proyek

Pengertian Proyek
Proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan mengelola sumber daya dengan rencana waktu dan sejumlah biaya sehingga dapat menghasilkan suatu benefit.
Maka dari itu diperlukan suatu evaluasi baik mengenai yang memperhitungkan waktu, biaya, dan benefit baik ketika sebelum proyek berjalan maupun setelah proyek berjalan.

Pengertian Evaluasi Proyek
Evaluasi Proyek merupakan suatu kumpulan kriteria untuk menganalisa dan membantu memutuskan pemilihan investasi dari berbagai alternatif yang didapatkan.
Jenis Analisa
Analisa suatu proyek dapat dilakukan dengan 2 cara
1. Analisa Finansial yaitu analisa yang dilakukan untuk kepentingan individu atau lembaga yang menanamkan modal dalam suatu proyek/usaha. Contoh : dalam Pembagunan Pemukiman yang dulunya adalah sawah, maka Analisa Finansial digunakan untuk menghitung apakah layak bila dijadikan pemukiman yang dilihat dari segi finansial.
2. Analisis Ekonomi yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui apakah perekonomian masyarakat luas juga mendapatkan manfaat suatu proyek.

Kriteria Investasi
Metode yang dapat dipakai untuk menganalisa biasa disebut Kriteria Investasi. Kriteria Investasi terdiri dari NPV ( Net Present Value ) , Net B/C (Benefit/Cost), , IRR dan Payback Period.

1. NPV  (Net Present Value)

Net Present Value adalah Nilai uang mendatang yang ditimbulkan oleh penanaman modal. NPV ini merupakan pengurangan pendapatan oleh biaya yang nantinya dikalikan dengan Discount Factor tahun tertentu. Secara Matematis NPV dapat dihitung menggunakan rumus

:
Indikator sebuah proyek itu layak adalah apabila NPV bernilai positif (NPV > 0) maka layak untuk dijalankan. Apabila bernilai negatif (NPV<0) maka proyek tidak layak untuk dijalankan. NPV lebih dari 0 disini berarti jumlah benefit yang kita dapatkan pada saat yang akan mendatang ialah positif (atau untung) bukan impas maupun rugi.

2. Net B/C Ratio

Net Benefit Cost Ratio adalah Rasio yang diperoleh dari perbandingan benefit dan cost, yang tujuannya ialah mengetahui perbandingan antara jumlah biaya yang dikeluarkan pada suatu usaha terhadap manfaat yang akan diterima.



Indikator suatu proyek layak ialah Net Benefit Cost Ratio dalah rasio yang diperoleh sebesar lebih dari 1, sebaliknya apabila rasio lebih kecil dari pada 1 maka usaha/proyek tersebut tidak layak digunakan. Jika hasil Net Benefit Cost Ratio lebih dari 1 maka bisa dikatakan bahwa kita mendapatkan benefit lebih dari 1 apabila mengeluarkan 1 Cost, maka apabila kurang dari 1 atau 0 usaha kita tidak menimbulkan benefit.

3. IRR (Internal Rate of Return)

IRR ialah tingkat suku bunga maksimum yang dapat mengembalikan biaya - biaya yang telah diinvestasikan. IRR dapat ditentukan melalui 2 tahapan , pertama cari terlebih dahulu pada bunga berapa NPV menandakan minus (atau rugi), kedua masukkan rumus berikut :



Indikator IRR ialah suatu proyek dikatan layak apabila IRR lebih besal dari pada tingkat suku bunga usaha di tahun tersebut dilakukan. Sebaliknya apabila lebih kecil maka proyek tersebut dianggap tidak layak. 

4.Payback Period

Payback Period adalah kriteria suatu proyek dimana menghitung berapa periode hingga benefit mampu menutupi cost yang dikeluarkan. Perhitungan suatu payback period dapat dilakukan menggunakan rumus berikut :


Untuk indikator suatu usaha tersebut layak ialah hasil dari Payback Period lebih kecil daripada umur Usaha atau Proyek yang direncanakan. Jadi bisa dikatakan bahwa proyek tersebut membuahkan hasil yang mampu menutpi cost sebelum umur proyek tersebut berakhir atau mendekati akhir.

Sumber :

Khotimah Khusnul,(2014). "Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Bambu". Jurnal Ilmu Kehutanan. Vol 8.

Senin, 13 Maret 2017

Tugas Evaluasi Proyek


Tugas 1.


Pengukuran atau penilaian suatu proyek yang akan atau telah berjalan, mengenai layak atau tidaknya dilanjutkan dapat menggunakan beberapa kriteria, yaitu :
1. NPV (Net Present Value)
2. Net B/C
3. Gross B/C
4. IRR (Internal Rate of Return)
5. Payback Period

Contoh Soal :
Diketahui suatu proyek besar menghasilkan estimasi biaya dan manfaat sebagai berikut L
 - Umur Proyek 6 tahun
 - Tingkat DF yang berlaku 10%
 - Biaya yang dikeluarkan hanya tahun ke - 1 dan ke - 2 masing - masing sebesar Rp 500 jt dan 400jt
 - Manfaat yang diterima mulai tahun ke - 3 sampai tahun k - 6 masing - masing sebsear Rp 200 jt, Rp 300 jt, Rp 400 jt, dan 500 jt.

Hitunglah : Kriteria investasi proyek dengan 4 kriteria NPV, Net B/C, Gross B/C dan PP, lalu bagaimana kesimpulannya?

Dari hal yang diketahui diatas maka kita bisa langsung membuat tabel seperti berikut.


Keterangan :
DF (Discount Factor) didapatkan dari tabel Discount Factor
PV (Present Value) didapatkan dari Rumus atau DF dikali Net Benefit, untuk rumus PV adalah



Dari Tabel yang telah dibuat dapat dilihat,
1. Kelayakan Berdasarkan Tingkat NPV, yaitu dalam 6 tahun NPV diketahui sebanyak 100.2juta (positif atau lebih dari 0) maka proyek tersebut layak untuk dilaksanakan.



2. Berdasarkan Nilai Net B/V dan Gross Benefit



    a. Net B/C

Jika dihitung jumlah PV (positif ) dan PV (negatif) lalu , dimasukkan rumus PV(positif) / PV (negatif) hasilnya akan ditemukan 1,13 (pembulatan 2 angka dibelakang koma). Maka apabila Net B/C lebih dari 1 maka proyek layak dilaksanakan.

    b. Gross Benefit

Jika dihitung jumlah Present Value Biaya (dilihat dari PV - ) dan Present Value Benefit (Dilihat dari PV +) lalu dibandingkan, dengan  PV Value Biaya dijadikan penyebut. Hasilnya akan menunjukkan angka 1,127, dan apabila hasil Gross Benefit menujukkan lebih dari 1 maka proyek layak untuk dilaksanakan. Perhitungan antara Net B/C dan Gross Benefit hampir sama namun berbeda dari sudut pandang, untuk Net B/C digunakan sudut pandang PV + atau PV - . Sedangkan untuk Gross Benefit dilihat dari PV biaya dan PV benefit.


3. Berdasarkan IRR ( Internal Rate of Return)
IRR menunjukkan tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan suatu proyek untuk menghasilkan return dengan satuan (%), sebelum itu kita harus mencari tau pada DF berapa persen NPV mengalami minus,

Setelah kita ketahui bahwa pada DF 15 % NPV bernilai minus maka dapat dimasukkan rumus,

Keterangan :  
 -  i1 = Besar DF pada tahun pelaksanaan proyek
 -  i2 = Besar DF pada saat NPV minus
 -  NPV 1 yaitu jumlah NPV pada saat DF i1
 -  NPV 2 yaitu jumlah NPV pada saat DF i2


Dengan memasukkan angka dalam rumus IRR rumus diketahui hasilnya yaitu sebesar 0,141= 14% maka dapat disimpulkan kemampuan proyek dapat menghasilkan return sebesar 14% (yang berarti lebih besar dari DF tahun pelaksanaan yaitu 10%) maka proyek tersebut layak untuk dijalankan

4. Berdasarkan Payback Period
  Dengan membandingkan antara biaya dan jumlah benefit nantinya akan diketahui berapa lama jangka waktu untuk membayar kembali biaya.

  PP = 900/(200 + 300 + 400)
       = 5 tahun
  Dengan umur proyek 6 tahun maka bisa disimpulkan bahwa proyek layak dilaksanakan.


Tugas 2. 

Soal :

Diketahui :
 - Akan dibangun pemukiman di Tanjungbumi dengan luas lahan 10 ha
 - Rencana proyek selama 4 tahun
 - Biaya pertama yaitu sebesar 15jt/ha, 15jt x 10 = 150 jt
 - Biaya persiapan lahan sebesar 25jt/ha, 25jt x 10 = 250 jt
 - Biaya lainnya tahun 1 - 3 sebesar 400 jt, 500 jt, 600jt.
 - Jumlah benefitnya yaitu 15 rumah type 36/72 dengan harga 80jt/rumah dan 10 rumah type 45/120 dengan harga 125jt/ rumah . maka total benefitnya sebesar 2.45 milyar rupiah
 - Tingkat DF yang berlaku 12 %

Hitunglah bagaimana kelayakan proyek tersebut ?

Jawab:

Dengan data diatas maka kita bisa membuat tabel seperti berikut :

Dari Tabel tersebut dapat dilihat :
1. Kelayakan Berdasarkan Tingkat NPV, yaitu dalam 4 tahun NPV diketahui sebanyak 17.0685 ,  maka karena hasil lebih besar dari 0, proyek tersebut layak untuk dilaksanakan.

2. Berdasarkan Nilai Net B/V dan Gross Benefit


   a. Net B/C

Jika dihitung jumlah PV (positif ) dan PV (negatif) lalu , dimasukkan rumus PV(positif) / PV (negatif) hasilnya akan ditemukan 1.01 . Maka apabila Net B/C lebih dari 1 maka proyek layak dilaksanakan.

    b. Gross Benefit

Jika dihitung jumlah Present Value Biaya (dilihat dari PV - ) dan Present Value Benefit (Dilihat dari PV +) lalu dibandingkan, dengan  PV Value Biaya dijadikan penyebut. Hasilnya akan menunjukkan angka 1,011 dan apabila hasil Gross Benefit menujukkan lebih dari 1 maka proyek layak untuk dilaksanakan.

3. Berdasarkan IRR ( Internal Rate of Return)
IRR menunjukkan tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan suatu proyek untuk menghasilkan return dengan satuan (%), sebelum itu kita harus mencari tau pada DF berapa persen NPV mengalami minus,


Setelah kita ketahui bahwa pada DF 13% NPV bernilai minus maka dapat dimasukkan rumus, 


Dengan memasukkan angka dalam rumus IRR rumus diketahui hasilnya yaitu sebesar 0,125 = 12,5%
maka dapat disimpulkan kemampuan proyek dapat menghasilkan return sebesar 12,5% (yang berarti lebih besar dari DF tahun pelaksanaan yaitu 12%) maka proyek tersebut layak untuk dijalankan

4. Berdasarkan Payback Period
  Dengan membandingkan antara biaya dan jumlah benefit nantinya akan diketahui berapa lama jangka waktu untuk membayar kembali biaya.

  PP = 1900/ 2450
       = tahun ke 4 atau kurang
  Dengan umur proyek 4 tahun maka bisa disimpulkan bahwa proyek layak dilaksanakan.